Di sebuah kota kecil yang
terlupakan, terdapat sebuah perpustakaan tua yang tersembunyi di balik
lorong-lorong sempit. Bangunan itu tampak seperti tempat yang telah
ditinggalkan oleh waktu, dengan pintu-pintu kayu yang reyot dan jendela-jendela
yang terbungkus oleh lapisan debu. Namun, di balik kedangkalan tersebut,
tersimpanlah sebuah rahasia yang mengubah hidup seorang penjelajah.
Bertekad untuk menemukan
petualangan baru, seorang penjelajah bernama Edden, yang selalu merindukan
kehidupan yang penuh dengan misteri, memutuskan untuk menyelidiki perpustakaan
tua tersebut. Dengan hati-hati, ia membuka pintu berderit dan masuk ke dalam
ruang gelap yang dipenuhi oleh bau harum kertas tua.
Di dalam, Edden
menemukan rak-rak berdebu yang dipenuhi dengan barisan buku-buku yang rapuh. Ia
merasakan getaran aneh yang mengalir di udara, seakan-akan ada sesuatu yang
menariknya untuk lebih dalam ke dalam perpustakaan itu.
Edden memilih sebuah buku tua
yang terlihat paling usang di antara rak-rak tersebut. Saat ia membuka
halaman-halaman yang kuno, ia merasa seolah-olah sebuah dunia baru terbuka di
hadapannya. Setiap kata yang terukir di atas kertas tampaknya memiliki
kehidupan sendiri, dan Edden seperti terserap ke dalam cerita yang tersembunyi
di dalamnya.
Namun, bukan hanya sekadar
cerita fiksi yang dia temui. Di antara halaman-halaman yang berdebu itu, Edden
menemukan catatan-catatan tua yang berisi pengetahuan kuno, ramalan-ramalan
yang terlupakan, dan bahkan petunjuk-petunjuk menuju harta karun yang hilang.
Dengan setiap buku yang ia
baca, pengetahuannya bertambah, dan ia menjadi semakin terpesona oleh kekayaan
ilmu yang tersembunyi di dalam perpustakaan tua itu. Edden menghabiskan
berhari-hari di dalam ruang gelap itu, terus menyelami rahasia yang tersembunyi
di antara barisan buku-buku berdebu.
Tidak ada komentar
Posting Komentar